A. Contaminants and additives
Terdapat berbagai bahan kimia yang berbahaya atau beracun yang hadir dalam makanan yang kita makan, baik yang terjadi secara alami, sebagai kontaminan, atau sebagai aditif yang disengaja. Bahan kimia ini belum tentu berbahaya, efek tergantung pada jumlah dosis yang dikonsumsi.
B. Supplements
Sebagian orang memilih untuk menggunakan suplemen yang diduga dapat memberikan efek yang menguntungkan. Suplemen termasuk vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, serta bahan kimia lainnya. Tetapi pada kebanyakan kasus, jumlah yang cukup dari bahan kimia di makanan dapat membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
C. Risk assessment
Untuk menentukan tingkat yang aman dari bahan kimia dalam makanan, maka perlu meninjau semua informasi mengenai jenis-jenis bahan kimia yang mungkin memberikan efek yang berbahaya dan menentukan jumlah yang kita bisa mengkonsumsi tanpa risiko menderita efek-efek berbahaya. Proses ini disebut dengan risiko penilaian dan dilakukan oleh komite penasehat ilmiah independen yang tidak dipengaruhi oleh tekanan komersial atau keuangan. Anggota adalah para ahli dalam berbagai jenis keahlian ilmiah dan medis. Saran dari komite ini digunakan dalam menetapkan tingkat yang dapat diterima untuk bahan kimia dalam makanan.
D. Chemicals present in food
Kimia menjadi hadir dalam makanan kita dalam beberapa cara:
1) Kontaminan. Tersebar luas di lingkungan kita, dan mungkin memasuki rantai makanan dan hadir di semua tumbuhan dan produk hewan yang kita makan (misalnya dioxin)
2) Bahan komponen kimia yang bersentuhan dengan makanan. Seperti bahan kemasan dapat diserap ke dalam makanan kita.
3) Kimia mungkin terbentuk selama pengolahan makanan atau memasak (misalnya hidrokarbon aromatik polisiklik)
4) Bahan kimia yang digunakan dalam pertanian, seperti pestisida dan obat hewan akan tetap ada dalam produk yang kita makan
5) Aditif. Zat yang sengaja ditambahkan ke makanan untuk menyediakan beberapa tujuan yang berguna, seperti rasa dan pengawet, yang memungkinkan konsumen untuk memilih variasi makanan dari makanan diawetkan sepanjang tahun
6) Beberapa komponen alami dari tanaman itu sendiri menyebabkan toksisitas (contoh : glycoalkaloids pada kentang), sementara beberapa mungkin berbahaya jika tidak dimasak dengan benar (lectins misalnya dalam pulses). Ada juga beberapa makanan yang dapat menyebabkan alergi pada individu yang rentan (misalnya kacang tanah).
7) Kimia dapat dihasilkan oleh kapang yang mencemari tanaman selama penyimpanan, seperti aflatoksin.
( Sumber : http://www.food.gov.uk/safereating/chemsafe/ )
13.20
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar