17.44

Analisis Iklan Layanan Masyarakat


Latar belakang

Mencuci tangan adalah hal yang sering kali dipandang sepele dan dilupakan oleh masyarakat kita, padahal mencuci tangan memiliki dampak yang sangat besar bagi kesehatan. Kepedulian masyarakat tentang pentingnya mencuci tangan masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan oleh Departemen Kesehatan yang memperkirakan hanya 23 persen rumah tangga yang memiliki kebiasaan cuci tangan dengan sabun. Dampak dari rendahnya kebiasaan masyarakat ini, membuat tingkat kematian terutama bayi dan balita tinggi, hal ini dibuktikan dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, diare menjadi penyebab kematian 31,4 persen bayi berusia 29 hari sampai 11 bulan. Sekitar 162 ribu balita meninggal akibat diare setiap tahun atau sekitar 460 balita per hari.

Ada beberapa fakta penting tentang mencuci tangan menggunakan sabun, yaitu:
  1. Tangan adalah salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit ke tubuh manusia. Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat masuknya kuman penyakit ke tubuh manusia melalui perantaraan tangan
  2. Tangan manusia yang kotor karena menyentuh feses mengandung kurang lebih 10 juta virus dan 1 juta bakteri
  3. Kuman penyakit seperti virus dan bakteri tidak dapat terlihat secara kasat mata sehingga sering diabaikan dan mudah masuk ke tubuh manusia
  4. Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan pakai sabun namun tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting.

Pada saat ini, tingkat kematian dan kesakitan masih tinggi akibat penyakit yang berkaitan dengan air, sanitasi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti rendahnya kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun pada saat yang penting. Cuci Tangan Pakai Sabun merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, ISPA, dan flu burung, bahkan sekarang mencuci tangan dengan sabun sangat disarankan untuk mencegah penularan virus H1N1. Oleh karena begitu banyak dampak negative saat melewatkan mencuci tangan dengan sabun, oleh sebab itu kami ingin menanamkan pentingnya mencuci tangan dengan sabun kepada masyakat luas, dengan menggunakan media audiovisual. Video ini dapat memberikan gambaran mencuci tangan yang baik dan benar dan mudah serta sederhana untuk diikuti oleh masyarakat baik anak,remaja, dewasa dan orangtua.

Tujuan
Kami mencoba melakukan analisis terhadap iklan layanan masyarakat yang dibuat oleh UNICEF mengenai perilaku mencuci tangan. Analisis yang kami lakukan mencakup siapa target audiens yang tepat sesuai dengan isinya, serta menganalisis rencana penanyangan yang sesuai dengan target audiens. Kami tampilkan iklannya dibawah ini:



Pembahasan
Pemeran
Iklan ini diperankan oleh seorang pria muda serta dua orang anak perempuan

Setting lokasi
Lokasi yang digunakan adalah ruangan kosong dengan background putih bersih yang hanya terdapat baskom cuci tangan serta sabun.

Gaya penyampaian pesan
Pesan disampaikan dengan sederhana dan dengan gaya kekanak-kanakan. Bukan dengan kata-kata tetapi dengan nyanyian sehingga lebih mudah untuk di ingat dan lebih menarik serta menampilkan teknik bagaimana mencuci tangan yang benar. Pesan disampaikan dengan keceriaan, baik oleh pria muda serta oleh kedua anak perempuan, hal ini bertujuan untuk menggambarkan bahwa mencuci tangan tidak susah dan menyenangkan.

Analisa
Target audiens
Iklan ini lebih ditujukan kepada anak-anak, dengan gaya penyampaian yang unik dan lucu serta sederhana dengan menggunakan nyanyian, yang memberikan kesan menyenangkan. Para pemeran baik pria muda serta kedua anak perempuan pun menggunakan kostum yang unik seperti tokoh-tokoh kartun, dengan dominasi warna biru serta putih, hal ini dilakukan supaya anak tertarik untuk mencuci tangan dengan sabun.

Target program televisi
Dilihat dari isi iklan serta sasaran audiens, maka program tivi yang akan menampilkan iklan ini harus disukai oleh anak-anak. Salah satu contohnya, iklan ini bisa ditampilkan di stasiun tivi khusus kartun, bisa juga di semua stasiun tivi yang memiliki acara film kartun.

Rancangan program dan biaya penayangan
http://www.mediafire.com/?1zjhmnm31xz
13.58

The five keys to safer food : Knowledge = Prevention

Why educate the consumers?

Setiap hari jutaan orang menjadi sakit dan ribuan mati dari bawaan makanan dapat dicegah penyakit. Lebih dari 200 penyakit yang ditularkan melalui makanan. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah penyakit bawaan makanan yang sangat serius, wabah telah terjadi pada hampir setiap benua.

Meskipun kontaminasi makanan bisa terjadi kapan saja tahap dari rantai produksi pangan, proporsi yang tinggi penyakit bawaan makanan disebabkan oleh makanan yang diolah dengan benar. Penanganan makanan yang tepat penting bagi orang-orang yang berisiko tinggi(misalnya anak-anak, orang tua, hamil dan sistem kekebalan perorangan).
Pendidikan konsumen dan penjamah makanan, meningkatkan kesadaran risiko keamanan pangan, oleh karenanya penting untuk mencegah penyakit bawaan makanan dan memastikan kesehatan yang lebih baik.


Lima kunci untuk makanan yang lebih aman:
1) Menjaga kebersihan.
2) Memisahkan bahan mentah dan masak;
3) Masak makanan dengan teliti
4) Jaga makanan dengan suhu yang aman
5) Gunakan air yang aman dan bahan yang baku



(Sumber : http://www.who.int/foodsafety/about/Flyer_keys.pdf)
13.20

Chemical safety

A. Contaminants and additives
Terdapat berbagai bahan kimia yang berbahaya atau beracun yang hadir dalam makanan yang kita makan, baik yang terjadi secara alami, sebagai kontaminan, atau sebagai aditif yang disengaja. Bahan kimia ini belum tentu berbahaya, efek tergantung pada jumlah dosis yang dikonsumsi.



B. Supplements
Sebagian orang memilih untuk menggunakan suplemen yang diduga dapat memberikan efek yang menguntungkan. Suplemen termasuk vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, serta bahan kimia lainnya. Tetapi pada kebanyakan kasus, jumlah yang cukup dari bahan kimia di makanan dapat membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.



C. Risk assessment
Untuk menentukan tingkat yang aman dari bahan kimia dalam makanan, maka perlu meninjau semua informasi mengenai jenis-jenis bahan kimia yang mungkin memberikan efek yang berbahaya dan menentukan jumlah yang kita bisa mengkonsumsi tanpa risiko menderita efek-efek berbahaya. Proses ini disebut dengan risiko penilaian dan dilakukan oleh komite penasehat ilmiah independen yang tidak dipengaruhi oleh tekanan komersial atau keuangan. Anggota adalah para ahli dalam berbagai jenis keahlian ilmiah dan medis. Saran dari komite ini digunakan dalam menetapkan tingkat yang dapat diterima untuk bahan kimia dalam makanan.

D. Chemicals present in food

Kimia menjadi hadir dalam makanan kita dalam beberapa cara:

1) Kontaminan. Tersebar luas di lingkungan kita, dan mungkin memasuki rantai makanan dan hadir di semua tumbuhan dan produk hewan yang kita makan (misalnya dioxin)
2) Bahan komponen kimia yang bersentuhan dengan makanan. Seperti bahan kemasan dapat diserap ke dalam makanan kita.
3) Kimia mungkin terbentuk selama pengolahan makanan atau memasak (misalnya hidrokarbon aromatik polisiklik)
4) Bahan kimia yang digunakan dalam pertanian, seperti pestisida dan obat hewan akan tetap ada dalam produk yang kita makan
5) Aditif. Zat yang sengaja ditambahkan ke makanan untuk menyediakan beberapa tujuan yang berguna, seperti rasa dan pengawet, yang memungkinkan konsumen untuk memilih variasi makanan dari makanan diawetkan sepanjang tahun
6) Beberapa komponen alami dari tanaman itu sendiri menyebabkan toksisitas (contoh : glycoalkaloids pada kentang), sementara beberapa mungkin berbahaya jika tidak dimasak dengan benar (lectins misalnya dalam pulses). Ada juga beberapa makanan yang dapat menyebabkan alergi pada individu yang rentan (misalnya kacang tanah).
7) Kimia dapat dihasilkan oleh kapang yang mencemari tanaman selama penyimpanan, seperti aflatoksin.

( Sumber : http://www.food.gov.uk/safereating/chemsafe/ )
15.42

Makanan Sehat Menjadi tidak Sehat

Beberapa jenis makanan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita. Namun jika kita tidak dapat mengolah makanan dengan baik, maka makanan sehat pun dapat menjadi makanan yang tidak sehat bagi tubuh.

Makanan yang sehat tidak hanya dilihat dari penampilannya saja tetapi juga dilihat dari kandungan nutrisi didalamnya. Berikut ini contoh makanan sehat yang perlu anda perhatikan saat mengkonsumsinya:


1. Kacang-kacangan

Semua jenis kacang memiliki kandungan lemak yang tinggi. Sekitar 50% kandungan dalam kacang adalah lemak nabati. Walaupun lemak yang terkandung dalam kacang tergolong lemak baik dan berguna sebagi antioksidan. Tetapi sebaiknya tidak mengkonsumsi kacang-kacangan dalam jumlah yang banyak karena dapat menyebabkan jerawat, asam urat.





2. Buah-buahan
Sebaiknya mengkonsumsi buah yang masih utuh, daripada buah yang sudah mengalami proses pengolahan. Contohnya jus buah yang memiliki kandungan kalori lebih tinggi dibandingkan dengan buah yang masih utuh. Hal ini dikarenakan didalam jus buah terkandung bahan tambahan lain, seperti penambah rasa buah, pewarna, dll. Selain itu kandungan serat dalam buah yang masih utuh lebih tinggi dibandingkan dengan buah yang sudah mengalami proses pengolahan.





3. Minyak Olive
Minyak Olive adalah minyak yang memiliki jenis lemak yang jauh lebih baik. Walapun minyak olive lebih sehat, tetapi tetap ada aturan pengkonsumsiannya. Satu sendok teh minyak olive mengandung 173kJ lemak. Supaya mendapatkan manfaat yang maksimal, sebaiknya setengah sendok teh minyak olive dicampur dengan setengah sendok teh balsamic untuk dijadikan saus salad.









4. Ikan Kaleng
Ikan segar jauh lebih baik dikonsumsi disbanding dengan ikan olahan, seperti ikan kalengan. Karena, saat proses pengalengan, kadang lemak pada ikan ikut terbuang sehingga kandungan omega 3-nya banyak yang hilang. Tetapi, kandungan gizi ikan kalengan masih tergolong baik.
Contohnya, salmon kalengan Cocok dijadikan campuran salad segar dengan tambahan sedikit air Jeruk lemon.





5. Keripik
Keripik kentang atau jenis keripik lainnya yang dijual dalam bentuk kemasan. Camilan jenis ini masih mengandung lemak sekitar 50 gram dalam kemasan kecil. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari makanan ini, dan gantikan dengan biskuit sayuran atau buah.

14.29

Mencuci Tangan

Mencuci tangan sering dianggap sebagian orang merupakan hal yang sepele, padahal tangan bisa menjadi perantara dari virus maupun bakteri masuk ke dalam tubuh kita. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, karena kita tidak tau bakteri atau virus apa yang menempel pada tangan kita saat menyentuh benda - benda yang kita sentuh sebelum makan. Banyak penyakit yang timbul akibat kebiasaan yang kita anggap remeh ini.
Lantas apakah dengan mencuci tangan kita sudah terbebas dari bakteri ataupun virus?

BELUM TENTU!!

Mencuci tangan pun ada tekniknya lho!
Jadi, mencuci tangan saja apalagi asal - asalan tidak membuat kita terbebas dari bakteri dan virus yang menempel pada tangan kita.
Nah, mau tau cara cuci tangan yang benar???



1. Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
2. Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun
mengandung antiseptik.
3. Gosokkan kedua telapak tangan.
4. Gosokkan sampai ke ujung jari.
5. Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan
jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok
sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.
6. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
7. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar.
Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
8. Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan kedepan,
kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
9. Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar.
Lakukan pula untuk tangan kiri.
10. Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
11. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan kran, tutup kran
dengan tissue.

Setelah tahu
Berikut video tentang langkah - langkah mencuci tangan yang benar...